Search


30 Nov 2010

Jika Anda Percaya!

Perjalan hidup yang mengarah pada kehidupan yang kontemporer, memacu kita untuk berpikir cepat dan tangkas. Sebagai seorang Arsitek pun pemikiran dan pencitraan diri semakin dituntut oleh perbedaan strata sosial dalam masyrakat kita yang semakin terasa, kisruh politik dan keimanan seluruh penduduk negeri ini.<span class="fullpost">


Khususnya Arsitek, sehubungan semakin sempitnya lahan dinegeri ini dan semakin semrawutnya kehidupat politik dan ekonomi menempatkan para arsitek di jalur yang penuh dengan Dilema. semakin sempitnya lahan untuk membangun serta arus global yang semakin gencar masuk ke Indonesia menuntut para arsitek untuk masuk ke kondisi yang serba dilema.

Sebagai contoh pembangunan perumahan dibeberapa daerah di Indonesia bagaikan jamur di musim di pagar rumah, hal tersebut adlah salah satu jalan untuk memenuhi tuntutan dilema kebutuhan tempat tinggal bagi setiap penduduk negeri ini tapi, that's ok! tapi sangat disayangkan bila itu semua tanpa melalui koridor-koridor Arsitektural yang benar. sebagai contoh real saya akan memperlihtakan dua buah gambar pembanding!.


 Setelah melihat gambar diatas apa yang terlintas dibenak anda? tentu sangat banyak gambaran yang bisa anda sebutkan, secara arsitektural kedua perumhan diatas memang memiliki perbedaan theritori lahan namun kita dapat melihat bahwa dalam memilih lahan haruelah betul-betul teliti dan memahami secara sejarahnya, budaya masyarkatnya sampai strata ekonomi masyarakatnya.

Mungkin akan ada banyak lahan persawahan atau area hijau yang hilang dalam pengaplikasiannya, dan hal tersebut sudah menjadi kenyataan dalam kondisi sekarang! atau mungkin akan semakin banyak sampah yang berada disekitar sungai akibat prilaku penduduk yang tidak menghargai alam!http://www.google.co.id/images?um=1&hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&biw=1024&bih=578&tbs=isch%3A1&sa=1&q=perumahan+kali+code&aq=f&aqi=&aql=&oq=&gs_rfai=




Sekarang saya coba menunjukkan karya dari arsitek yusing, yang mencoba menarik vokal point dari permasalahan linkungan yang terjadi http://rumah-yusing.blogspot.com/search/label/rumah%20murah

Sekarang coba anda perhatikan hal-hal yang mungkin terjadi yang kadang sangat sedikit orang yang bisa melihat dan merasakannya dalam kehidupan mereka.

Kontrasitas seperti inilah yang saya katakan diawal,tentunya hal ini semua adalah contoh kehidupan bernegara yang sekarang sedang terjadi di Indonesia. apakah semua ini sebagai imbas dari kekisruhan politk dan ekonomi di negara kita, lalu siapa yang lantas harus disalahkan apakah Pemerintah atau Arsitek, atau seluruh lapisan masyarakat negeri ini?.http://www.google.co.id/images?um=1&hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla:en-US:official&biw=1024&bih=578&tbs=isch:1&&sa=X&ei=qNT1TPCAGILWrQeTpsXWBg&ved=0CCAQBSgA&q=rumah+kumuh+di+balik+perumahan&spell=1

Apakah dengan adanya program Pemerintah untuk pengadaan Rumah Susun dapat mengatasi hal tersebut, ataw mungkin Pemerintahlah yang harus diperbaiki lebih dulu, atau mungkin para arsitek yang harus bekerja secara individu dan berkelompok dengan masyarakat untuk mengatasinya?


Sungguh Dilematis bagi para arsitek yang ingin menempatkan dirinya diantara Pemerintah dan masyarakat!! disisi lain kebutuhan ekonomi yang semakin berat kadang menutut Arsitek untuk melepaskan idialisme mereka demi bertahan hidup ditengah kondisi negara yang tidak menentu. </span>


0 komentar: